Jumat, 29 Juni 2012
Leeteuk Beri Bunga untuk ELF Indonesia di Konser Super Junior
Fans beruntung itu membuat ribuan ELF lainnya super iri karena tingkah romantis Leeteuk di atas panggung.
Pertunjukan pertama konser "Super Show 4" Super Junior berlangsung heboh, Jumat, 27 April. Stadion Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol, Jakarta, serasa hampir rubuh karena teriakan histeris para ELF yang mayoritas terdiri dari para gadis.
Konser dibuka dengan panggung berjalan, semburan kembang api dan water splash. Konser dibuka dengan lagu "Superman". Usai "Superman", Super Junior langsung menyanyikan "Opera" dan "A Man in Love".
Fans terus berteriak histeris. Teriakan mereka makin kencang ketika Lee Donghae meneriakkan, "Indonesia". Setelah itu Super Junior langsung menyanyikan "Bonamana".
Histeria fans makin menggila saat Leeteuk menyapa ELF di sesi solonya. "Assalamualaikum, saya suka gadis Indonesia," sapa Leeteuk. Leeteuk menyanyikan "Lovely Day" sembari memainkan piano melantunkan musik karya Chopin berjudul "Etude Op 10 No.5".
Istimewanya, Leeteuk membuat jantung fans copot saat dia memberikan setangkai bunga kepada fans wanita yang beruntung. Ketika momen romantis itu berlangsung, Leeteuk membawakan lagu "She" milik Elvis Costello.
Secara keseluruhan, konser Super Junior ini mampu memuaskan ribuan ELF yang memadati arena konser. Konser hari kedua akan digelar Sabtu, 28 April. Kejutan apalagi yang akan dibawa Super Junior di atas panggung? Kita tunggu saja.
Pertunjukan pertama konser "Super Show 4" Super Junior berlangsung heboh, Jumat, 27 April. Stadion Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol, Jakarta, serasa hampir rubuh karena teriakan histeris para ELF yang mayoritas terdiri dari para gadis.
Konser dibuka dengan panggung berjalan, semburan kembang api dan water splash. Konser dibuka dengan lagu "Superman". Usai "Superman", Super Junior langsung menyanyikan "Opera" dan "A Man in Love".
Fans terus berteriak histeris. Teriakan mereka makin kencang ketika Lee Donghae meneriakkan, "Indonesia". Setelah itu Super Junior langsung menyanyikan "Bonamana".
Histeria fans makin menggila saat Leeteuk menyapa ELF di sesi solonya. "Assalamualaikum, saya suka gadis Indonesia," sapa Leeteuk. Leeteuk menyanyikan "Lovely Day" sembari memainkan piano melantunkan musik karya Chopin berjudul "Etude Op 10 No.5".
Istimewanya, Leeteuk membuat jantung fans copot saat dia memberikan setangkai bunga kepada fans wanita yang beruntung. Ketika momen romantis itu berlangsung, Leeteuk membawakan lagu "She" milik Elvis Costello.
Secara keseluruhan, konser Super Junior ini mampu memuaskan ribuan ELF yang memadati arena konser. Konser hari kedua akan digelar Sabtu, 28 April. Kejutan apalagi yang akan dibawa Super Junior di atas panggung? Kita tunggu saja.
Sabtu, 09 Juni 2012
Hangang River
Nih FF pertamaku masih belepotan sih tp gpp lah di pajangin *narsis bgt* , klo gitu silahkan membaca .. :D
“Oppa! aku keluar sebentar yaa!” pamitku pada Oppa.
“Hey!! Kau mau kemana?”
“Jalan – jalan.”
“Hati – hati, Ji Yeon!” katanya sambil melambaikan tangan padaku.
Aku baru pindah kesini. Aku tinggal bersama Oppa karena Eomma dan Appa lagi ada urusan pekerjaan di Jepang selama 1 tahun. Karena tidak tega aku tinggal sendiri, Eomma dan Appa menyuruhku tinggal bersama Jin Ki Oppa di Seoul. Aku berasal dari Busan dan tak pernah ke Seoul, sehingga aku tak tahu apa – apa tentang Seoul. Seoul terkenal akan keindahan Sungai Han. Sore ini aku pergi menuju Sungai Han untuk jalan – jalan dan berharap akan mendapat teman.
Aku kagum melihat kekokohan Jembatan Banpo. Jembatan Banpo adalah jembatan yang membelah Sungai Han. Jembatan Banpo memiliki semprotan air sebanyak 10.000 buah di sepanjang jembatan, di kedua sisinya. Pada malam hari, Jembatan Banpo mengeluarkan semprotan air yang dapat berubah warna, begitulah deskripsi Jembatan Banpo menurut buku yang kubaca.
Ingin rasanya melihat air mancur yang berwarna – warni tapi sekarang masih sore, butuh menunggu dua jam lagi untuk melihat keindahan Jembatan Banpo dengan air mancurnya.
Tenang sekali saat melihat aliran Sungai Han yang bersih. Banyak remaja – remaja Seoul dan anak – anak bermain di tepi sungai. Aku memandangi langit Seoul yang sudah kemerah – merahan menunggu pergantian malam.
“Baru pertama kali ke Seoul ya?” kata seorang namja. Dengan refleks aku menoleh ke arahnya.
“Eh? I-iya.” kataku gelagapan.
“Mmm … kenalkan namaku Min Ho, Choi Min Ho.” Dia memperkenalkan diri dengan ramah.
“Aku Ji Yeon, Park Ji Yeon.”
“Indah bukan sungai ini … ?”
“I-Iya .. , sangat indah sekali.”
“Dan Jembatan Banpo terlihat kokoh bukan?”
“Iya, sangat kokoh dan tak terlihat rapuh.” kataku girang.
“Bagaimana kalau kuceritakan sejarah dibangunnya Jembatan Banpo? Mau?” tawarnya padaku dengan sopan.
“Dengan senang hati .. Min Ho-ssi” ucapku dengan senyum.
Min Ho-ssi menceritakan sejarah Jembatan Banpo dengan rinci. Setiap perkataanya kudengarkan dengan saksama. Dia menjelaskan bahwa total panjang dari Sungai Han adalah 514 km. Di Seoul, lebarnya adalah lebih dari 1 km. Sungai Han dan sekitarnya memainkan peranan penting dalam sejarah Korea. Dulu, tiga Kerajaan Korea bersaing untuk menguasai wilayah lembah sungai Han, di mana sungai ini digunakan sebagai rute perdagangan ke Tiongkok melalui Laut Kuning. Lalu, pada tanggal 9 September 2008 dibangunlah Jembatan Banpo yang kokoh dan memiliki semprot air yang dapat berubah warna yang sungguh indah.
Lama kami mengobrol hingga tak sadar ternyata semua orang melihatku dengan tatapan aneh. Apa ada yang salah denganku?
“Oppa! Aku pulang.”
“ Ji Yeon-a, kau darimana saja?” tanya Oppa yang dilihat dari ekspresinya dia seperti mengkhawatirkanku.
“Aku habis dari Sungai Han, dan aku mendapat teman yang baik dan ramah Oppa!”
“Kau sudah mendapat teman? cepat sekali …? ”
“Hehehe … ya sudah oppa, aku mau istirahat besok kan aku masuk ke sekolah baruku.” Buru – buru aku langsung ke kamar dan istirahat.
****
Sekolah baru, yaitu Gwamyoung High School. Karena aku anaknya supel dan mudah bergaul, aku sudah punya banyak teman di hari pertamaku.
Eh? bukannya itu Min Ho-ssi?
Ternyata dia juga sekolah disini bahkan satu kelas denganku. Aku langsung menghampirinya. Kami mengobrol di sudut kelas, bahkan kami sempat kejar – kejaran di kelas. Tapi mengapa semua melihatku dengan tatapan seperti itu? Apa karena kami bermain kejar – kejaran terlihat seperti anak kecil?
Bel pulang telah berbunyi. Semua pelajar dari kelas X – XII Gwamyoung High School kini berhamburan keluar. Halaman sekolah menjadi lautan manusia. Karena Oppa hari ini sibuk, makanya hari ini aku di jemput Sung Min, teman Oppa. Dia sudah tiba dan berada di depan gerbang dan melambaiku.
Tiba – tiba aku melihat Min Ho di depan gerbang sekolah, langsung saja aku mengembangkan senyumku padanya dari kejauhan. Tapi kenapa Sung Min yang tersenyum?
Min Ho memanggilku, aku langsung menghampirinya. Uppss! aku tersandung! aku seperti akan terjatuh di hadapan Min Ho. Refleks aku memejamkan mata.
“Ya! Kau begitu sangat merindukanku? Sampai – sampai kau memelukku!”
Perlahan aku membuka mata. Lho? Kok Sung Min yang menangkapku?
“Lho? Kok kamu sih? Sepertinya tadi temenku ada disini.” tanyaku heran pada Sung Min.
“Ha? Tidak ada siapapun. Cuma ada aku disini dari tadi Ji Yeon.”
“Tapi tadi beneran kok ada temanku disini, Sung Min.”
“Mungkin kau berhalusinasi, sudahlah ayo kita pulang nanti Jin Ki Oppa-mu mencemaskanmu lalu menelponku.”
Mungkinkah aku berhalusinasi di siang bolong?
Lalu Sung Min mengantarku pulang ke rumah. Aku ingin ketemu Min Ho lagi dan mengobrol banyak hal dengannya. Nanti sore sebaiknya aku ke Sungai Han lagi saja.
“Huuufft! Min Ho kok tidak ada sih …!?”
“Baaa!! Kau mencariku ya?” Min Ho mengagetkanku.
“Eh … Min Ho? Hehehe … yah ketahuan deh.” Kami pun mengobrol hingga tak terasa hari telah malam. Aku diantar pulang olehnya.
Hari demi hari Min Ho mengisi hari – hariku di Seoul. Hingga tak terasa sudah 2 bulan aku di Seoul. Hari Minggu besok Min Ho mengajakku ke suatu tempat yang katanya itu adalah tempat yang disukainya.
“Buka matamu, Ji Yeon-a.” bisiknya pelan di telingaku. Aku pun membuka mata dengan perlahan karena sinar matahari siang ini begitu menyilaukan mataku.
“Ha? bukannya ini Sungai Han?” tanyaku heran.
“Memang ..” jawabnya simple.
“Bukannya kau ingin mengajakku ke tempat yang kau sukai?”
“Memang ini tempat yang kusukai Ji Yeon.”
“Iiiihh!! Ngomong dong dari kemarin, kalau tempat yang kau sukai adalah Sungai Han!!”
“Hahaha … Mianhae Ji Yeon-a. Mmm … ini lah tempat yang kusukai. Saat senang ataupun sedih aku selalu datang kesini.”
Min Ho menceritakan panjang lebar mengapa ia menyukai sungai ini. Katanya dengan melihat Sungai Han, pikirannya dapat tenang dan lebih rileks. Taman di tepi Sungai Han sangat indah, itu juga termasuk sisi mengapa dia menyukai Sungai Han.
Aku pulang malam lagi, karena tadi aku ingin sekali melihat air mancur Jembatan Banpo yang dapat berubah warna. Ini baru pertama kali aku
Setiba di rumah seperti biasa aku menyapa Oppa.
“Oppa! Aku pulang.” kataku dengan girang.
“ Ji Yeon-a, kau darimana saja? Lihat..sudah jam berapa ini!?”
“Tadi aku diajak temanku ke Sungai Han.”
“Sungai Han lagi..? Ngomong – ngomong siapa temanmu?”
“Choi Min Ho.”
“Ha! Choi Min Ho!”
“Wae ..?”
“Oh ..ti-tidak.” Sepertinya Oppa menyembunyikan sesuatu dariku.
“Ada apa Oppa? ceritakan saja apa yang ingin kau katakan padaku.” ucapku dengan nada heran.
“Begini … sebenarnya, Min Ho sudah meninggal 4 tahun yang lalu, tepatnya saat Jembatan Banpo di bangun.”
“Apa? Lalu siapa yang bersamaku selama 2 bulan ini? Ini tidak mungkin!” kataku seolah aku tak menerima kenyataan ini. Dan tiba – tiba air mataku keluar dan mulai membasahi kedua pipiku.
“Karena dia sangat menyukai Sungai Han, hampir setiap sore dia selalu kesana. Tapi … Sudahlah Oppa tak akan meneruskannya, ini akan membuatmu sedih Ji Yeon-a. ” Oppa tak mau meneruskan perkataannya. Dia menatap wajahku yang sudah dibasahi air mata dengan ekspresi sedih dan cemas.
“Lalu apa Oppa?” Aku mengerang menangis meminta Opaa melanjutkan cerita kematian Min Ho.
“Tidak! Aku tidak akan meneruskannya, Ji Yeon-a.”
“Lanjutkan Oppa, aku akan menerimanya dengan ikhlas.” kataku dengan menangis sesenggukan.
“Baiklah aku akan menceritakannya. Begini … Dia tertimpa beton saat dia berjalan – jalan di sore hari di tepi Sungai Han, ketika Jembatan Banpo di bangun pada tahun 2008 lalu. Karena pekerja disitu takut terkena hukuman karena telah membunuh orang, mereka pun membuang jasad Min Ho di Sungai Han. Pernah beberapa kali dilakukan pencarian jasad Min Ho, tapi tidak ditemukan hingga satu tahun kematiannya. Cerita ini sudah terkenal sekali di Seoul, apalagi Min Ho adalah adik kelas Oppa dulu.”
“Min Ho-ssi … hiks … hiks … Kenapa ini terjadi padamu, Min Ho-ssi?” kataku lirih karena energiku telah terkuras untuk menangisinya.
“Mianhae Ji Yeon … aku tak bermaksud menyakitimu.” maaf Oppa padaku sambil mengelus pelan pundakku.
Setelah itu, aku menangis sejadi – jadinya semalaman di kamar hingga mataku sembab.
Kenapa harus Min Ho? Wae …!!
Berulang kali aku menyalahkan diri sendiri dan takdir yang diberikan Tuhan. Hingga aku sadar dan mulai menerima kenyataan ini. Esoknya, aku tak sekolah. Kepalaku pusing karena menangis semalaman sampai tidak tidur.
Pagi pukul 10.00, Sung Min bertamu ke rumahku. Oppa menyuruhnya datang ke rumah untuk menemaniku. Oppa sudah menceritakan kejadian yang kualami padanya.
Dia menyodorkan segelas air putih dan handuk hangat.
“Ini … minumlah dan handuk ini pakailah untuk menyegarkan wajahmu dan mengurangi sembab di matamu, Ji Yeon.”
“Gomaweo …” kataku lirih seraya meminum seteguk air putih dan mengusap handuk hangat ke wajahku.
“Sung Min-a, maukah kau mengantarku ke Sungai Han? Aku ingin menabur bunga untuknya.”
“Untuk siapa? Min Ho?”
“Ne.” ucapku pelan.
“Oke! Baiklah .. aku akan mengantarmu.”
Sesampainya, aku menaburi bunga dan berdoa untuknya dari Jembatan Banpo sambil menangis tiada henti.
“Sabar ya, Ji Yeon.” Sung Min berusaha menenagkanku. “Apa yang ingin kau sampaikan padanya, katakana saja dengan begitu hatimu akan lebih lega.” timpalnya. Aku langsung menyampaikan apa yang ingin kukatakan pada Min Ho.
“MIN HO-SSI! TERIMA KASIH KAU TELAH MENJADI CHINGU TERBAIKKU SELAMA 2 BULAN DI SEOUL! JEONGMAL GOMAWEO, MIN HO-SSI!!” setelah itu aku menangis dengan tersenyum.
THE END
“Oppa! aku keluar sebentar yaa!” pamitku pada Oppa.
“Hey!! Kau mau kemana?”
“Jalan – jalan.”
“Hati – hati, Ji Yeon!” katanya sambil melambaikan tangan padaku.
Aku baru pindah kesini. Aku tinggal bersama Oppa karena Eomma dan Appa lagi ada urusan pekerjaan di Jepang selama 1 tahun. Karena tidak tega aku tinggal sendiri, Eomma dan Appa menyuruhku tinggal bersama Jin Ki Oppa di Seoul. Aku berasal dari Busan dan tak pernah ke Seoul, sehingga aku tak tahu apa – apa tentang Seoul. Seoul terkenal akan keindahan Sungai Han. Sore ini aku pergi menuju Sungai Han untuk jalan – jalan dan berharap akan mendapat teman.
Aku kagum melihat kekokohan Jembatan Banpo. Jembatan Banpo adalah jembatan yang membelah Sungai Han. Jembatan Banpo memiliki semprotan air sebanyak 10.000 buah di sepanjang jembatan, di kedua sisinya. Pada malam hari, Jembatan Banpo mengeluarkan semprotan air yang dapat berubah warna, begitulah deskripsi Jembatan Banpo menurut buku yang kubaca.
Ingin rasanya melihat air mancur yang berwarna – warni tapi sekarang masih sore, butuh menunggu dua jam lagi untuk melihat keindahan Jembatan Banpo dengan air mancurnya.
Tenang sekali saat melihat aliran Sungai Han yang bersih. Banyak remaja – remaja Seoul dan anak – anak bermain di tepi sungai. Aku memandangi langit Seoul yang sudah kemerah – merahan menunggu pergantian malam.
“Baru pertama kali ke Seoul ya?” kata seorang namja. Dengan refleks aku menoleh ke arahnya.
“Eh? I-iya.” kataku gelagapan.
“Mmm … kenalkan namaku Min Ho, Choi Min Ho.” Dia memperkenalkan diri dengan ramah.
“Aku Ji Yeon, Park Ji Yeon.”
“Indah bukan sungai ini … ?”
“I-Iya .. , sangat indah sekali.”
“Dan Jembatan Banpo terlihat kokoh bukan?”
“Iya, sangat kokoh dan tak terlihat rapuh.” kataku girang.
“Bagaimana kalau kuceritakan sejarah dibangunnya Jembatan Banpo? Mau?” tawarnya padaku dengan sopan.
“Dengan senang hati .. Min Ho-ssi” ucapku dengan senyum.
Min Ho-ssi menceritakan sejarah Jembatan Banpo dengan rinci. Setiap perkataanya kudengarkan dengan saksama. Dia menjelaskan bahwa total panjang dari Sungai Han adalah 514 km. Di Seoul, lebarnya adalah lebih dari 1 km. Sungai Han dan sekitarnya memainkan peranan penting dalam sejarah Korea. Dulu, tiga Kerajaan Korea bersaing untuk menguasai wilayah lembah sungai Han, di mana sungai ini digunakan sebagai rute perdagangan ke Tiongkok melalui Laut Kuning. Lalu, pada tanggal 9 September 2008 dibangunlah Jembatan Banpo yang kokoh dan memiliki semprot air yang dapat berubah warna yang sungguh indah.
Lama kami mengobrol hingga tak sadar ternyata semua orang melihatku dengan tatapan aneh. Apa ada yang salah denganku?
“Oppa! Aku pulang.”
“ Ji Yeon-a, kau darimana saja?” tanya Oppa yang dilihat dari ekspresinya dia seperti mengkhawatirkanku.
“Aku habis dari Sungai Han, dan aku mendapat teman yang baik dan ramah Oppa!”
“Kau sudah mendapat teman? cepat sekali …? ”
“Hehehe … ya sudah oppa, aku mau istirahat besok kan aku masuk ke sekolah baruku.” Buru – buru aku langsung ke kamar dan istirahat.
****
Sekolah baru, yaitu Gwamyoung High School. Karena aku anaknya supel dan mudah bergaul, aku sudah punya banyak teman di hari pertamaku.
Eh? bukannya itu Min Ho-ssi?
Ternyata dia juga sekolah disini bahkan satu kelas denganku. Aku langsung menghampirinya. Kami mengobrol di sudut kelas, bahkan kami sempat kejar – kejaran di kelas. Tapi mengapa semua melihatku dengan tatapan seperti itu? Apa karena kami bermain kejar – kejaran terlihat seperti anak kecil?
Bel pulang telah berbunyi. Semua pelajar dari kelas X – XII Gwamyoung High School kini berhamburan keluar. Halaman sekolah menjadi lautan manusia. Karena Oppa hari ini sibuk, makanya hari ini aku di jemput Sung Min, teman Oppa. Dia sudah tiba dan berada di depan gerbang dan melambaiku.
Tiba – tiba aku melihat Min Ho di depan gerbang sekolah, langsung saja aku mengembangkan senyumku padanya dari kejauhan. Tapi kenapa Sung Min yang tersenyum?
Min Ho memanggilku, aku langsung menghampirinya. Uppss! aku tersandung! aku seperti akan terjatuh di hadapan Min Ho. Refleks aku memejamkan mata.
“Ya! Kau begitu sangat merindukanku? Sampai – sampai kau memelukku!”
Perlahan aku membuka mata. Lho? Kok Sung Min yang menangkapku?
“Lho? Kok kamu sih? Sepertinya tadi temenku ada disini.” tanyaku heran pada Sung Min.
“Ha? Tidak ada siapapun. Cuma ada aku disini dari tadi Ji Yeon.”
“Tapi tadi beneran kok ada temanku disini, Sung Min.”
“Mungkin kau berhalusinasi, sudahlah ayo kita pulang nanti Jin Ki Oppa-mu mencemaskanmu lalu menelponku.”
Mungkinkah aku berhalusinasi di siang bolong?
Lalu Sung Min mengantarku pulang ke rumah. Aku ingin ketemu Min Ho lagi dan mengobrol banyak hal dengannya. Nanti sore sebaiknya aku ke Sungai Han lagi saja.
“Huuufft! Min Ho kok tidak ada sih …!?”
“Baaa!! Kau mencariku ya?” Min Ho mengagetkanku.
“Eh … Min Ho? Hehehe … yah ketahuan deh.” Kami pun mengobrol hingga tak terasa hari telah malam. Aku diantar pulang olehnya.
Hari demi hari Min Ho mengisi hari – hariku di Seoul. Hingga tak terasa sudah 2 bulan aku di Seoul. Hari Minggu besok Min Ho mengajakku ke suatu tempat yang katanya itu adalah tempat yang disukainya.
“Buka matamu, Ji Yeon-a.” bisiknya pelan di telingaku. Aku pun membuka mata dengan perlahan karena sinar matahari siang ini begitu menyilaukan mataku.
“Ha? bukannya ini Sungai Han?” tanyaku heran.
“Memang ..” jawabnya simple.
“Bukannya kau ingin mengajakku ke tempat yang kau sukai?”
“Memang ini tempat yang kusukai Ji Yeon.”
“Iiiihh!! Ngomong dong dari kemarin, kalau tempat yang kau sukai adalah Sungai Han!!”
“Hahaha … Mianhae Ji Yeon-a. Mmm … ini lah tempat yang kusukai. Saat senang ataupun sedih aku selalu datang kesini.”
Min Ho menceritakan panjang lebar mengapa ia menyukai sungai ini. Katanya dengan melihat Sungai Han, pikirannya dapat tenang dan lebih rileks. Taman di tepi Sungai Han sangat indah, itu juga termasuk sisi mengapa dia menyukai Sungai Han.
Aku pulang malam lagi, karena tadi aku ingin sekali melihat air mancur Jembatan Banpo yang dapat berubah warna. Ini baru pertama kali aku
Setiba di rumah seperti biasa aku menyapa Oppa.
“Oppa! Aku pulang.” kataku dengan girang.
“ Ji Yeon-a, kau darimana saja? Lihat..sudah jam berapa ini!?”
“Tadi aku diajak temanku ke Sungai Han.”
“Sungai Han lagi..? Ngomong – ngomong siapa temanmu?”
“Choi Min Ho.”
“Ha! Choi Min Ho!”
“Wae ..?”
“Oh ..ti-tidak.” Sepertinya Oppa menyembunyikan sesuatu dariku.
“Ada apa Oppa? ceritakan saja apa yang ingin kau katakan padaku.” ucapku dengan nada heran.
“Begini … sebenarnya, Min Ho sudah meninggal 4 tahun yang lalu, tepatnya saat Jembatan Banpo di bangun.”
“Apa? Lalu siapa yang bersamaku selama 2 bulan ini? Ini tidak mungkin!” kataku seolah aku tak menerima kenyataan ini. Dan tiba – tiba air mataku keluar dan mulai membasahi kedua pipiku.
“Karena dia sangat menyukai Sungai Han, hampir setiap sore dia selalu kesana. Tapi … Sudahlah Oppa tak akan meneruskannya, ini akan membuatmu sedih Ji Yeon-a. ” Oppa tak mau meneruskan perkataannya. Dia menatap wajahku yang sudah dibasahi air mata dengan ekspresi sedih dan cemas.
“Lalu apa Oppa?” Aku mengerang menangis meminta Opaa melanjutkan cerita kematian Min Ho.
“Tidak! Aku tidak akan meneruskannya, Ji Yeon-a.”
“Lanjutkan Oppa, aku akan menerimanya dengan ikhlas.” kataku dengan menangis sesenggukan.
“Baiklah aku akan menceritakannya. Begini … Dia tertimpa beton saat dia berjalan – jalan di sore hari di tepi Sungai Han, ketika Jembatan Banpo di bangun pada tahun 2008 lalu. Karena pekerja disitu takut terkena hukuman karena telah membunuh orang, mereka pun membuang jasad Min Ho di Sungai Han. Pernah beberapa kali dilakukan pencarian jasad Min Ho, tapi tidak ditemukan hingga satu tahun kematiannya. Cerita ini sudah terkenal sekali di Seoul, apalagi Min Ho adalah adik kelas Oppa dulu.”
“Min Ho-ssi … hiks … hiks … Kenapa ini terjadi padamu, Min Ho-ssi?” kataku lirih karena energiku telah terkuras untuk menangisinya.
“Mianhae Ji Yeon … aku tak bermaksud menyakitimu.” maaf Oppa padaku sambil mengelus pelan pundakku.
Setelah itu, aku menangis sejadi – jadinya semalaman di kamar hingga mataku sembab.
Kenapa harus Min Ho? Wae …!!
Berulang kali aku menyalahkan diri sendiri dan takdir yang diberikan Tuhan. Hingga aku sadar dan mulai menerima kenyataan ini. Esoknya, aku tak sekolah. Kepalaku pusing karena menangis semalaman sampai tidak tidur.
Pagi pukul 10.00, Sung Min bertamu ke rumahku. Oppa menyuruhnya datang ke rumah untuk menemaniku. Oppa sudah menceritakan kejadian yang kualami padanya.
Dia menyodorkan segelas air putih dan handuk hangat.
“Ini … minumlah dan handuk ini pakailah untuk menyegarkan wajahmu dan mengurangi sembab di matamu, Ji Yeon.”
“Gomaweo …” kataku lirih seraya meminum seteguk air putih dan mengusap handuk hangat ke wajahku.
“Sung Min-a, maukah kau mengantarku ke Sungai Han? Aku ingin menabur bunga untuknya.”
“Untuk siapa? Min Ho?”
“Ne.” ucapku pelan.
“Oke! Baiklah .. aku akan mengantarmu.”
Sesampainya, aku menaburi bunga dan berdoa untuknya dari Jembatan Banpo sambil menangis tiada henti.
“Sabar ya, Ji Yeon.” Sung Min berusaha menenagkanku. “Apa yang ingin kau sampaikan padanya, katakana saja dengan begitu hatimu akan lebih lega.” timpalnya. Aku langsung menyampaikan apa yang ingin kukatakan pada Min Ho.
“MIN HO-SSI! TERIMA KASIH KAU TELAH MENJADI CHINGU TERBAIKKU SELAMA 2 BULAN DI SEOUL! JEONGMAL GOMAWEO, MIN HO-SSI!!” setelah itu aku menangis dengan tersenyum.
THE END
Sabtu, 02 Juni 2012
Suzy miss A Dicium Mesra Lee Hyun Jin
Kedekatan Suzy dan Lee Hyun Jin hanya untuk keperluan akting sebuah iklan yogurt.
Di iklan ini, Suzy tengah duduk bersama Hyun Jin di sebuah kursi stasiun bus. Suasana makin romantis dengan latar belakang pohon rindang, cuaca sejuk dan beberapa daun yang berjatuhan. Ceritanya, Suzy sedang minum yogurt dan meninggalkan bekas minum berbentuk kumis di atas mulutnya.
Hyun Jin kemudian tersenyum kepada Suzy. Beberapa saat kemudian, mereka semakin dekat dan Hyun Jin mencium mesra Suzy untuk menghilangkan bekas minum Yogurt-nya.
Kontan saja iklan ini membuat fans Suzy dan Hyun Jin heboh sendiri. Sementara netter memuji penampilan mereka berdua di iklan ini sangat cocok, menggambarkan gadis cantik dan pria tampan. Apalagi iklan kopi yang dibintangi Hyun Jin baru-baru ini juga menarik perhatian para wanita dengan imej seksinya.
"Senyum setengah bulannya mencuri hatiku," komentar seorang netter. "Lee Hyun Jin benar-benar penakluk hati wanita," komentar netter lainnya.
Ryeowook Super Junior Tak Malu Gemuk Waktu Kecil
Di foto lawasnya yang diungkapkan di acara 'Come to Play', Ryeowook kecil tampak memiliki pipi chubby dan tubuh tambun.
Ryeowook tidak malu-malu saat foto masa kecilnya dibeberkan kepada publik saat tampil di acara "Come to Play" (MBC), 28 Mei. Justru sebaliknya, Ryeowook dengan senang hati menceritakan kenangan indah masa kecilnya kepada penonton dan MC acara.
"Aku sangat gemuk waktu masih kecil. Berat badanku sekitar 82 kg," kata Ryeowook, membuat orang-orang terkejut. "Ketika keluargaku akan makan galbi (BBQ Korea) di acara liburan, aku selalu disuruh berhenti makan."
Ketika foto Ryeowook dipampang dengan jelas, salah satu vokalis utama Super Junior ini semakin tertawa. "Kurasa aku terlalu banyak makan waktu itu," kata Ryeowook. "Aku stres dengan tinggi badanku. Ada sekitar 10 cm selisihnya dengan tinggi badan Choi Siwon. Kadang kalau sedang wawancara, dia akan menaruh tangannya di bahuku. Itu membuatku terlihat semakin kecil."
Wajar banyak orang yang terkejut dengan berat badannya saat kecil. Pasalnya, sekarang Ryeowook menjadi sangat kurus, bahkan menjadi personil yang ukuran badannya paling kecil diantara anggota Super Junior lainnya.
"Wow! Dia terlihat jauh berbeda dari sekarang," komentar netter. "Apakah itu benar-benar Ryeowook?" komentar netter lainnya.
Ryeowook tidak malu-malu saat foto masa kecilnya dibeberkan kepada publik saat tampil di acara "Come to Play" (MBC), 28 Mei. Justru sebaliknya, Ryeowook dengan senang hati menceritakan kenangan indah masa kecilnya kepada penonton dan MC acara.
"Aku sangat gemuk waktu masih kecil. Berat badanku sekitar 82 kg," kata Ryeowook, membuat orang-orang terkejut. "Ketika keluargaku akan makan galbi (BBQ Korea) di acara liburan, aku selalu disuruh berhenti makan."
Ketika foto Ryeowook dipampang dengan jelas, salah satu vokalis utama Super Junior ini semakin tertawa. "Kurasa aku terlalu banyak makan waktu itu," kata Ryeowook. "Aku stres dengan tinggi badanku. Ada sekitar 10 cm selisihnya dengan tinggi badan Choi Siwon. Kadang kalau sedang wawancara, dia akan menaruh tangannya di bahuku. Itu membuatku terlihat semakin kecil."
Wajar banyak orang yang terkejut dengan berat badannya saat kecil. Pasalnya, sekarang Ryeowook menjadi sangat kurus, bahkan menjadi personil yang ukuran badannya paling kecil diantara anggota Super Junior lainnya.
"Wow! Dia terlihat jauh berbeda dari sekarang," komentar netter. "Apakah itu benar-benar Ryeowook?" komentar netter lainnya.
Sungmin Super Junior Jadi Raja Chef di Acara 'Come to Play'
Sungmin berhasil membuat semua orang kaget dengan masakan ramennya yang sangat lezat di acara 'Come to Play'.
Sungmin ternyata tak hanya mampu menghibur penonton di atas panggung, namun personil Super Junior yang satu ini juga pandai memasak. Dalam acara "Come to Play" baru-baru ini, Sungmin membuktikan kepiawaiannya dalam memasak. Tak hanya itu, ia juga sukses mengalahkan tim lainnya dan dinobatkan sebagai "Raja Chef".
Saat itu, Sungmin membuat semua orang kaget ketika berhasil menyiapkan masakan yang sangat lezat. Tak hanya itu, ia juga menceritakan cerita dibalik menu yang diberi nama "Jjajang Ramen Ddukbokki" ini. "Ini adalah menu masakan yang sangat populer diantara keluarga dan teman-temanku saat aku masih kecil," jelasnya.
Saat mencicipinya, para juri pun terkejut dengan kelezatan masakan itu. "Aku benar-benar tidak menyangka. Ini bahkan lebih lezat dari semua ramen yang pernah aku rasakan," ujar juri Shin Hyo Seob.
Akhirnya tiba saatnya untuk mengumumkan siapakah yang pantas mendapat gelar sang "Raja Chef". Tanpa ragu-ragu, Shin Hyo Seob pun mengumumkan bahwa pemenangnya adalah tim Sungmin dan Yoon Hyung Bin. "Masakan Yoon Hyung Bin juga sangat lezat, tapi punya Sungmin benar-benar lebih enak daripada yang kami kira," ungkapnya.
Tak hanya Sungmin, sesi memasak itu juga diikuti oleh tim Ryeowook SuJu-Lee Hyun Woo dan Changmin 2AM-Kwon Oh Joong. Sayangnya, tim mereka harus kalah dan mengakui kelezatan masakan Sungmin. "Come to Play" ditayangkan di stasiun MBC.
Sungmin ternyata tak hanya mampu menghibur penonton di atas panggung, namun personil Super Junior yang satu ini juga pandai memasak. Dalam acara "Come to Play" baru-baru ini, Sungmin membuktikan kepiawaiannya dalam memasak. Tak hanya itu, ia juga sukses mengalahkan tim lainnya dan dinobatkan sebagai "Raja Chef".
Saat itu, Sungmin membuat semua orang kaget ketika berhasil menyiapkan masakan yang sangat lezat. Tak hanya itu, ia juga menceritakan cerita dibalik menu yang diberi nama "Jjajang Ramen Ddukbokki" ini. "Ini adalah menu masakan yang sangat populer diantara keluarga dan teman-temanku saat aku masih kecil," jelasnya.
Saat mencicipinya, para juri pun terkejut dengan kelezatan masakan itu. "Aku benar-benar tidak menyangka. Ini bahkan lebih lezat dari semua ramen yang pernah aku rasakan," ujar juri Shin Hyo Seob.
Akhirnya tiba saatnya untuk mengumumkan siapakah yang pantas mendapat gelar sang "Raja Chef". Tanpa ragu-ragu, Shin Hyo Seob pun mengumumkan bahwa pemenangnya adalah tim Sungmin dan Yoon Hyung Bin. "Masakan Yoon Hyung Bin juga sangat lezat, tapi punya Sungmin benar-benar lebih enak daripada yang kami kira," ungkapnya.
Tak hanya Sungmin, sesi memasak itu juga diikuti oleh tim Ryeowook SuJu-Lee Hyun Woo dan Changmin 2AM-Kwon Oh Joong. Sayangnya, tim mereka harus kalah dan mengakui kelezatan masakan Sungmin. "Come to Play" ditayangkan di stasiun MBC.
SHINee Beberkan Kemampuan Minum Key
Menurut Onew, saat minum alkohol Key bisa berlaku sangat cute dari biasanya.
Awalnya, Key menceritakan kalau leader Onew baru ketahuan memiliki kebiasaan minum yang lucu saat mereka makan malam bersama staf agensi SM Entertainment. Setelah rahasianya dibuka, Onew balik menceritakan kebiasaan minum Key.
"Key jadi bertingkah lebih lembut dan sangat imut setiap kali minum alkohol," beber Onew. Ditanya apakah tingkah cute Key itu berbeda kepada teman-teman pria dan wanitanya, Onew berkata, "Setiap kali Key pergi bertemu dengan gadis, dia tidak akan mengajak orang yang bisa menjadi saingannya."
Sementara itu, fans menunjukkan dukungan mereka kepada SHINee. Merayakan ulang tahun SHINee, fans membuat karya unik dari sebuah pensil. Ujung pensil diraut hingga membentuk nama personil SHINee. Foto pensil karya fans itu banyak beredar di internet, Senin, 28 Mei.
"Fans SHINee sangat mengesankan sekali," puji seorang netter. "Mereka fans sejati."
Suzy dan IU Makin Erat Berkat Biji Semangka
Persahabatan mereka ditandai dengan sebuah biji semangka yang ditempelkan di tangan masing-masing.
Suzy dan IU menunjukkan persahabatan mereka yang erat di Twitter. Tanggal 26 Mei, Suzy mengunggah foto mereka di Twitter-nya, @missA_suzy. Lucunya, Suzy dan IU menandai persahabatan itu dengan sebuah biji semangka.
"Aku mengambil foto ini saat kami sedang makan semangka, Haha," twet Suzy. "Foto ini diambil di Thailand."
Di foto tersebut, Suzy dan IU menempelkan sebuah biji semangka di tangan masing-masing yang mengisyaratkan persahabatkan. Di film sejarah-action, biasanya para ksatria akan melukai pergelangan tangan mereka dan mencampurnya dengan darah serta meminumnya sebagai sumpah persaudaraan abadi.
Suzy dan IU sepertinya meniru cara seperti itu, bedanya mereka menggunakan caranya sendiri yang sangat cute dengan menggunakan biji semangka. Netter pun banyak yang mengomentari foto Suzy dan IU.
"Puhahahaha, lucu sekali kalian," komentar seorang netter. "Tangan IU kecil sekali, seperti bayi," komentar netter lainnya.
Foto Genit Choi Siwon dan Kim Sun Ah di Facebook
Di foto itu, Siwon dan Kim Sun Ah berpose dengan gaya tarian 'Sorry Sorry'' yang sangat imut.
Tanggal 26 Mei lalu aktris cantik Kim Sun Ah mengunggah foto lawasnya bersama Choi Siwon di akun resmi Facebook-nya. Di foto itu Sun Ah tampak akrab dengan Siwon, serta membuat pose genit yang bisa membuat fans berkata, "Aw Aw Aw".
"Super Minam (cowok tampan) Siwonie," tulis Sun Ah. "Hari ini ada konser Super Junior. Aku sudah diundang beberapa kali, tapi masih belum punya waktu sekalipun! Aku ingin sekali pergi ke sana! Sorry Sorry."
Di foto itu, Sun Ah dan Siwon tampak berpose dengan gerakan koreografi lagu "Sorry Sorry". "Kurasa foto ini diambil empat tahun lalu? Waktu berlalu begitu cepat. Bagaimanapun, Siwon yang pekerja keras! Semangat!" tulis Sun Ah.
Sementara itu, foto terbaru Siwon membuat fans semakin meleleh dengan ketampanannya. Foto itu diunggah Yesung di akun Twitter-nya, @shfly3424, dan mempertontonkan lengan berotot Siwon (26/5).
"Tiga cowok ... Yesung, Seung Won hyung dan Siwon^^," tulis Yesung. Walau Yesung dan Siwon foto bersama aktor seksi Cha Seung Won yang berdiri di tengah, tapi perhatian fans hanya tertuju pada lengan kekar Siwon.
Netter dan fans tidak berhenti memuji lengan seksi Siwon. "Cowok yang berdiri di sebelah kanan itu seksi sekali," goda netter. "Wow, Siwon lenganmu O_O," puji netter lainnya. "OMG Oppa, kamu tampan sekali."
Foto lengan seksi Siwon di Twitter Yesung:
Langganan:
Postingan (Atom)